Pj Ardyanto Sambut Tim Giat Public Sector Leader Forum on East Java Economic Prospect 2024

Bojonegoro, WartaEtika (Jatim) – Pj Bupati Bojonegoro menyambut kedatangan tim giat Public Sector Leader Forum on East Java Economic Prospect 2024 di pendopo Malowopati.

Kabupaten ini menjadi tujuan daerah kunjungan perdana mereka. Sebab potensi UMKM, Agrikultur, maupun pariwisata di Bojonegoro dijadikan acuan.

Dalam audiensi itu membedah arah, potensi, dan peran ekonomi di Bojonegoro dalam perekonomian Jatim menuju Indonesia Emas 2045.

Ini kesempatan untuk mempromosikan potensi yang ada di Bojonegoro sehingga dapat mendukung Provinsi Jawa Timur.

“Terima kasih karena Kabupaten Bojonegoro menjadi yang pertama pada serangkaian tur Public Sector Leader Forum on East Java Economic Prospect 2024 dalam membangun Jawa Timur yang lebih baik,” ucap Pj bupati.

Lanjut Pj Adriyanto, melalui serangkaian kegiatan ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan semua pihak agar semakin solid dalam membangun Bojonegoro.

Hadirnya para pelaku sektor keuangan memiliki faktor penting. Apalagi Bojonegoro menjadi penghasil padi terbesar ketiga di Jawa Timur dan 30 persen migas nasional berasal dari kabupaten ini.

Tentunya ada sektor lain yang bisa didorong. Misal sektor pertanian atau peternakan yang bisa mendongkrak UMKM.

“Poinnya UMKM bisa lebih berkembang cepat jika sektor utama dijaga pertumbuhannya. Semoga UMKM Bojonegoro bisa diikutsertakan menjadi mitra bapak/ibu semua.

Awal Juni kita akan mengadakan kegiatan pameran batik secara nasional di Bojonegoro. Ini khusus untuk mengembangkan UMKM,” paparnya.

Kala itu, Kepala Kanwil Direktorat Pajak Jawa Timur selaku Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timu, Sigit Danang Joyo memaparkan prospek ekonomi Jawa Timur.

Katanya, ini pertama kali kegiatan dilaksanakan di Bojonegoro yang diinisiasi oleh Prof. Rudi Porwono, Local Expert Kemenkeu Jawa Timur.

Latar belakangnya ialah ingin melakukan hal konkrit di lapangan untuk membedah ekonomi setiap regional.

Setelah dibedah, Bojonegoro cukup bagus karena menjadi salah satu lumbung pangan di Jatim, sehingga sektor agrikultur sangat berpotensi.

Ada banyak pertimbangan kenapa memilih Bojonegoro. Mulai dari perairan meliputi bendungan hingga kemampuan fiskal.

Bojonegoro menjadi tempat pertama dan piloting agar bisa diterapkan di wilayah lain.

“Semoga apa yang kita harapkan pada pertemuan pertama, semua stakeholder bisa memahami isu ekonomi dalam menghadapi tantangan global dan bertukar gagasan. Ini untuk menciptakan iklim ekonomi yang sehat,” jelasnya.

Sementara kata Staf Khusus Kemenkeu Bidang Perumusan Kebijakan Fiscal Regional, Chandra Fajri Ananda Indonesia perlu berbangga karena dalan output terakhir Kemenkeu, ekonomi sesuai target yang diinginkan.

Yang menarik lagi, pola pertumbuhannya sama yakni hampir 60 persen konsumsi.

“Kinerja ekspor impor masih perlu ditingkatkan. Sementara itu, prospek perekonomian jangka pendek tetap terjaga.

Konsumsi terus tumbuh. Ekonomi Indonesia pada kuartal pertama pada 2024 diperkirakan tumbuh kuat,” katanya, Selasa (7/5/2024).

Dalam kegiatan tersebut, para tamu dijadwalkan melihat potensi ekonomi di Bojonegoro, di antaranya kunjungan ke Desa Ngringinrejo Kalitidu untuk melihat Agropolitan Belimbing dan Jambu. Lalu dilanjutkan ke Geopark Nasional Bojonegoro Kahyangan Api.(Korwil)

 202 total views,  2 views today

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *